Manajemen Boarding School dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMKN 1 Sukanagara Kabupaten Cianjur
Eri Fauzi Rahman
Guru PAI SMKN 1 Sukanagara
email: eri011012@gmail.com
ABSTRAK
Sekolah dituntut untuk mampu memberikan pelayaanan pendidikan yang tidak
hanya bidang akademik tetapi juga penanaman budi pekerti yang luhur. Saat ini telah banyak sistem pendidikan unggulan boarding school (sekolah berasrama). Tujuan penelitian ini adahalah untuk mengungkap bagaimana sekolah yang memiliki program unggulan berasrama dapat mengelola
kegiatannya agar mampu mencetak peserta didik yang
diharapkan. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif mengambil latar belakang manajemen boarding
school serta prestasi anak didik boarding school di SMKN 1 Sukanagara.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan),
dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan metode analisis
model Miles and Huberman dengan memberikan makna terhadap data yang
berhasil dikumpulkan kemudian dari makna tersebut akan ditarik kesimpulan. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa: pertama, manajemen di boarding school mencakup manajemen komponen-komponen sekolah yang mengatur berbagai jadwal
kegiatan, peraturan, fasilitas, sarana prasarana yang dapat membantu
memotivasi anak didik boarding
school untuk belajar dan meningkatkan prestasi mereka
baik prestasi akademik maupun prestasi non akademik seperti kedisiplinan,
kerjasama, tanggung jawab, dan lain-lain. Kedua: keunggulan yang menjadi daya
tarik siswa untuk mengikuti program boarding school diantaranya tidak ada sekolah SMK Negeri yang
menerapkan program boarding school di Kabupaten Cianjur, program
kegiatan di boarding school sudah menyerupai program kegiatan
pesantren, mendapat beasiswa dan berbagai fasilitas penunjang belajar, mendapatkan
bimbingan belajar,
dan mengajarkan siswa untuk hidup mandiri dan menyalurkan minat dan bakatnya. Ketiga: faktor pendukung manajemen boarding school terdiri
dari pemenuhan sarana prasarana, kerjasama para guru, dan penerapan peraturan
untuk mendisiplinkan
siswa. Faktor penghambat terdiri dari belum adanya sarana lengkap dalam hal peminatan siswa, kurangnya tenaga guru
pembimbing belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
manajemen boarding school di SMKN 1 Sukanagara dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Dengan demikian jika Sekolah Negeri memiliki program boarding
school dan dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka akan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata Kunci : manajemen, boarding school, prestasi.
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang memiliki budi
pekerti yang luhur. Nilai-nilai kejujuran, kemandirian, kedisiplinan dan
kedewasaan adalah bagian dari nilai budi pekerti yang melekat pada diri peserta
didik. Harapan tersebut tidak terlepas dari kekhawatiran orang tua yang melihat
tantangan masa depan yang cukup kompleks. Persaingan global di era digital dengan
arus informasi yang begitu cepat mengharuskan setiap orang untuk siap masuk
didalamnya. Tentunya hal ini memerlukan kompetensi yang didasari nilai-nilai
budi pekerti luhur agar mampu menaklukan segala tantangan tersebut.
Pendidikan adalah satu-satunya cara agar anak mendapatkan segala hal yang
dibutuhkannya kelak. Orang tua memiliki pilihan tersendiri agar anaknya mendapatkan
pendidikan yang sesuai dengan harapan tersebut, tentunya mereka cenderung memilih
lembaga pendidikan (sekolah/madrasah) yang memiliki visi membentuk peserta
didik untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya serta diperkuat dengan budi
pekerti (akhlakul karimah).
Lembaga pendidikan sebagai instrumen paling utama dalam menyiapkan sumber
daya manusia dituntut mampu menyediakan kualitas sumber daya yang handal. Dari
sumber daya itulah negara mampu berpartisipasi aktif dalam pergumulan dunia,
sekarang dan masa yang akan datang. Banyaknya tantangan yang dihadapi dunia
pendidikan di era globalisasi sekarang ini baik internal maupun eksternal
mengharuskannya siap menghadapi tantangan tersebut dengan langkah-langkah
cerdas, aplikatif, dan visioner.[1]
Menjawab berbagai harapan para orang tua tersebut, kini telah banyak
bermunculan sistem pendidikan unggulan berasrama (boarding school).
Pendidikan berpola asrama ini sesungguhnya merupakan perpaduan sistem
pendidikan sekolah umum dengan sistem pendidikan pesantren di mana anak didik mendapatkan
pendidikan selama 24 jam. Model pendidikan ini menawarkan keunggulan yang
diukur dari sisi kesiapan peserta didiknya menjadi insan yang beriman dan
bertakwa, serta mampu hidup mandiri dalam masyarakat.
SMK Negeri 1 Sukanagara yang hadir ditengah-tengah kebutuhhan orang tua
tersebut, memiliki visi mewujudkan peserta didik yang handal dan profesional
yang berdaya saing global serta
berahklakulkarimah. Dalam mewujudkan visi tersebut SMK Negeri 1 Sukanagara merancang
program unggulan berupa sistem pendidikan kepesantrenan (boarding school).
Dengan program ini, tidak hanya capaian tujuan prestasi akademik siswa saja, tetapi
tertanam nilai-nilai budi pekerti yang mengakar kuat didalam diri setiap
peserta didik.
Hal tersebut diatas tentunya tidak akan berhasil secara optimal jika tidak
didukung oleh sistem menejerial yang tepat. Dalam proses manajemen, terlibat
fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling). Dengan demikian proses merencanakan, mengorganisasi,
memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya maka tujuan
organisasi akan tercapai secara efektif dan efisien[2].
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penelitian ini akan dibatasi
pada pengungkapan fakta manajemen boarding school dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Sukanagara. Adapun rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana manajemen boarding school dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di SMKN 1 Sukanagara? 2) Apa saja keunggulan yang menjadi daya tarik peserta didik untuk mengikuti
program boarding school? 3) Apa
faktor pendukung dan
penghambat manajemen pengelolaan boarding
school dalam meningkatkan prestasi peserta didik di SMKN 1 Sukanagara?
LITERATUR REVIEW
Dalam proses manajemen, terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh
seorang manajer/pimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).
Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses merencanakan,
Mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.[3]
Manajemen sebagai sistem berarti menjadi aturan main (rule of the game) yang mengikat
seluruh person yang ada di dalamnya, walau terjadi pergantian kepemimpinan
sistem tetap berjalan[4].
Pendidikan sebagai suatu proses
usaha sadar dalam mencapai suatu tujuan tentunya tidak terlepas dari adanya
prinsip-prinsip manajemen. Dapat dipahami juga bahwa pendidikan pada dasarnya
merupakan penerapan dari prinsip manajemen pada umumnya sehingga manajemen
pendidikan mempunyai kekhasan dalam bidang tujuan, proses, dan orientasinya.
Berdasarkan tujuannya, manajemen pendidikan senantiasa harus bermuara pada tujuan
pendidikan, yaitu pengembangan kepribadian dan kemampuan mengaktualisasikan
potensi peserta didik. Berdasar prosesnya, manajemen pendidikan harus dilandasi
sifat edukatif yang berkenaan dengan unsur manusia yang tidak semata-mata
dilandasi prinsip efektifitas dan efiensi, melainkan juga harus dilandasi
dengan prinsip mendidik. Berdasar orientasinya, manajemen pendidikan
diorientasikan atau dipusatkan kepada peserta didik[5]
Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding
dan school. Boarding berarti asrama dan school berarti sekolah. Boarding
school adalah sistem sekolah berasrama, dimana peserta didik dan juga para guru
dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah
dalam kurun waktu tertentu. Boarding school adalah sekolah yang memiliki
asrama, di mana para siswa hidup belajar secara total di lingkungan sekolah.
Karena itu segala jenis kebutuhan hidup dan kebutuhan belajar disediakan oleh sekolah
Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari apa yang
dikerjakan atau yang sudah diusahakan[6].
Jadi prestasi dapat juga dikatakan sebagai penghargaan atas semua usaha yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu seorang siswa akan
mendapatkan prestasi setelah ia melakukan usaha yang sungguh-sungguh yaitu dengan
belajar. Prestasi belajar siswa biasanya dituangkan dalam bentuk skor atau
angka dalam buku raport yang diberikan setiap akhir semester sebagai bentuk
pengungkapan kemampuan yang telah dimiliki seorang siswa.
Sekolah berasrama atau boarding
school tentu sangat memberikan dampak positif bagi perkembagan siswa
sebagai peserta didik, banyak sekali kegiatan yang bermanfaat di sana. Selain
itu dapat memberikan banyak pelajaran hidup bagi siswa-siswinya yang jauh dari
orang tua. Akan tetapi mereka selalu mendapatkan bimbingan dan arahan dari para
guru pembimbing asrama atau boarding school tersebut. Hal inilah yang
menjadi pertimbangan para orang tua yang menginginkan anak-anak mereka mengenyan
pendidikan di sekolah /madrasah yang memiliki program boarding school.
Dari kajian diatas dapat dipahami
bahwa sistem manajemen pendidikan yang berjalan sesuai dengan standar akan
meningkatkan hasil dari tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Jika yang menjadi
tujuan adalah peningkatan prestasi siswa, maka dapat diasumsikan bahwa jika
sistem manajemen boarding school di SMKN 1 Sukanagara berjalan sesuai
dengan standar maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sejalan dengan hasil penelitian
Hendri Apriyanto, mengungkapkan bahwa melalui sistem pengelolaan boarding
school dengan menggunakan metode keteladanan, metode pembiasaan, metode
nasihat akan mampu meningkatkan akhlak siswa[7].
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan di SMKN 1
Sukanagara ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran dan seseorang secara individual maupun
kelompok beberapa diskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada kesimpulan.[8]
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif karena penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan
yaitu: pertama, menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore),
kedua, menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain)[9].
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang manajemen pengelolaan boarding
school dan menggambarkan bagaimana sekolah model boarding school
sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMKN 1 Sukanagara.
Subjek penelitian yang menjadi narasumber/informan adalah Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, Koordinator Boarding School dan siswa peserta program boarding
school. Data dan informasi diperoleh melalu observasi dan wawancara secara
mendalam serta mentriangulasi untuk memperoleh keabsahan data. Kemudian data
dianalisis melalui tahapan reduksi untuk memilah, menyusun hal-hal yang pokok
dan berkaitan dengan penelitian. Kemudian data disajikan melalui narasi teks
agar memudahkan peneliti dalam menemukan fakta pada tahap akhir yakni penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
HASIL DAN BAHASAN
a)
Manajemen boarding school SMKN 1 Sukanagara dalam meningkatkan
prestasi siswa
Pertama, manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang termasuk di dalamnya
perencanaan, pengawasan, dan pengorganisasian, penjadwalan kegiatan dan metode
pengajaran atau bimbingan belajar yang terdapat di boarding school. Pengelola
boarding school dan pengajar (ustadz) diangkat oleh Kepala
Sekolah melalui Surat Keputusan Kepala SMKN 1 Sukanagara.
Kedua, manajemen keuangan dan pembiayaan yakni perencanaan dan pengorganisasian
kegiatan pengelolaan keuangan yang berhubungan dengan tata laksana boarding
school. Pengelola dan pengajar mendapatkan insentif yang bersumber dari
APBS (Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah)
Ketiga, manajemen kesiswaan yaitu perencanaan, pengawasan dan pengendalian
berbagai kegiatan dalam bidang kepesantrenan agar kegiatan pembelajaran di boarding
school berjalan lancar, tertib, dan teratur serta mencapai tujuan
pendidikan. Dibuatkannya regulasi calon siswa yang ikut program boarding
school diantaranya syarat utama peserta boarding school adalah siswa
yang berlatar belakang berprestasi dan tidak mampu.
Keempat, manajemen sarana dan prasarana yaitu pengelolaan semua bentuk
fasilitas yang diperlukan bagi tata laksana pendidikan di boarding school.
Manajemen boarding school di atas bertujuan agar kegiatan di boarding
school dapat berjalan lancar sehingga dapat sepenuhnya mendukung dan mampu
membantu peningkatan prestasi siswa. Dengan pengelolaan atau manajemen yang
baik, kegiatan yang ada di boarding school akan berjalan dengan baik
pula. Adanya penjadwalan kegiatan, peraturan-peraturan semata-mata hanya untuk
mengajarkan kedisiplinan kepada siswa boarding school. Selain itu,
sistem di boarding school yang mengikat setiap siswa akan menjadikan
siswa bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Peraturan tersebut dapat
menjadi motivasi siswa untuk terus mempertahankan prestasinya atau bahkan
meningkatkannya. Terbukti tidak kurang dari 65 % siswa yang mengikuti program boarding
school disemester pertama masuk pada urutan 10 besar di kelasnya.
b)
Keunggulan program boarding school SMKN 1 Sukanagara
Beberapa keunggulan yang dapat menjadi daya tarik bagi
para siswa SMKN 1 Sukangara untuk mengikuti program boarding school
menurut peneliti antara lain adalah:
1)
Program kegiatan di boarding school SMKN 1 Sukanagara sudah menyerupai
program pesantren.
2)
Mendapatkan beasiswa dan beberapa fasilitas yang hanya dapat di akses para
siswa yang mengikuti program boarding school SMKN 1 Sukanagara (Lab
Komputer, Lab IPA, Perpustakaan dan akses Wifi)
3)
Mendapatkan bimbingan belajar secara rutin sesuai dengan jadwal kegiatan
santri yakni setiap malam pukul 21.00 s.d 22.00 WIB
4)
Mengajarkan siswa agar bisa hidup mandiri dan berinteraksi sosial dengan
teman, guru dan masyarakat sekitar sekolah. Adanya kegiatan pengembangan diri
yang dilaksanakan setiap sore memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyalurkan minat dan bakatnya. Kegiatan olah raga, praktek di Laboratorium dan
belajar bercocok tanam adalah kegiatan yang dapat dipilih oleh semua siswa
sesuai dengan minat dan bakatnya.
c)
Faktor pendukung dan
penghambat manajemen pengelolaan boarding
school dalam meningkatkan prestasi siswa di SMKN 1 Sukanagara
1)
Faktor pendukung
Faktor pendukung proses pengelolaan atau manajemen di boarding
school ialah: sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai, kerjasama
antara guru-guru pembimbing dalam bekerja sama untuk mengayomi para siswa boarding
school serta dukungan penuh dari Kepala Sekolah dan pengawas Pembina Dinas
Pendidikan untuk mengembangkan boarding school SMKN 1 Sukanagara.
2)
Faktor penghambat
Beberapa kendala yang ditemukan dan dapat dijadikan sebagai
faktor penghambat ialah:
Pertama, belum lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana
yang berkaitan dengan penyaluran minat dan bakat siswa. Salah satunya adalah
belum adanya peralatan musik yang memadai bagi siswa yang memiliki bakat
bermusik.
Kedua, guru-guru pembimbing les khusus untuk siswa boarding
school belum mewakili semua mata pelajaran yang diujiankan.
Ketiga, kegiatan boarding school belum
terintegrasi dengan kegiatan masyarakat sekitar dikarenakan belum
tersosialisasi secara masif program boarding school tersebut kepada
masyarakat.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen boarding school di
SMKN 1 Sukanagara dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, setelah malalui
langkah-langkah metode penelitian, diperoleh hasil bahwa manajemen boarding
school SMKN 1 Sukanagara dilaksanakan sesuai dengan prosedur manajemen
sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa manajemen boarding school SMKN 1 Sukanagara dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
[1] Jamal Ma’mur Asmani, Manjemen Pengelolaan Dan Kepemimpinan
Pendidikan Profesional,
(Jogjakarta: Diva Press, 2009), 5.
[3] Didin Kurniadin & Imam Machali, Manajemen
Pendidikan,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 70.
[5] Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan Konsep dan
Aplikasi dalam Mengelola
sekolah dan Madrasah, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hal 7-8
[6] J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1994), hal. 1088
[7] Hendri Apriyanto, “Efektifitas Boarding school Dalam Pembinaan
Ahklak Siswa MAN Wonosari Gunungkidul Yogyakarta” Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2012
[8] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya,
2001), hal. 60.
Posting Komentar untuk "Manajemen Boarding School dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMKN 1 Sukanagara Kabupaten Cianjur"