SMKN 1 Sukanagara; Optimalkan Program Keagamaan Berbasis Pesantren
Penguatan Pendidikan Karakter adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat
karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir,
dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM). Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini diatur melalui Perpres no 87
tahun 2017.
SMK Negeri 1 Sukanagara sebagai satuan
pendidikan memiliki tanggungjawab dalam membentuk karakter peserta didik. Maka
pada tahun 2016/2017 dilaksanakanlah program pengembangan keagamaan berbasis
pesantren. Singkatnya, sekolah menyediakan pondokan bagi siswa untuk tinggal
sekaligus belajar ilmu keagamaan khas kepesantrenan (kajian kitab
klasik/kuning) dan mengikuti program tahfidz Quran.
Program keagamaan berbasis pesantren ini
dinilai efektif dalam membentuk karakter peserta didik (santri). Hasil
penelitian, diperoleh data bahwa peserta didik yang ikut progam ini (berjumlah
30 orang), setelah satu s.d dua tahun ternyata terjadi peningkatan karakter
yang signifikan pada diri mereka, terutama peningkatan karakter religius,
tanggungjawab, disiplin, jujur, kreatif, mandiri, semangat kebangsaan dan cinta
tanah air.
Oleh sebab itu, SMKN 1 Sukanagara pada
tahun 2018/2019 akan mengoptimalkan program ini, baik dari segi kurikulum
kepesantrenan ataupun pemenuhan sarana dan prasarana. Terutama beasiswa khusus
bagi peserta didik yang ikut program keagamaan berbasis pesantren ini.
Program ini dikatakan baru dan (bisa jadi)
hanya di SMKN 1 Sukanagara program pengembangan keagamaan yang berbasis
pesantren ini dilaksanakan. Perlu dukungan semua pihak terutama dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar program ini terus berkembang dan
berkesinambungan, mengingat sangat pentingnya program ini sebagai salah satu
upaya Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik di SMKN 1 Sukanagara.(e.f.r)
Posting Komentar untuk "SMKN 1 Sukanagara; Optimalkan Program Keagamaan Berbasis Pesantren"